Belakangan aku agak gemes dengan kejadian di sekitarku. Pengen marah tapi kok kayanya nggak menyelesaikan masalah. Mau bawa pihak ketiga sebagai penengah juga masih belum terlaksana. Ini soalnya ngerugiin banget dari sisi aku dan keluarga.
Di sebelah rumah itu ada cafe yang baru setengah tahun buka. Cafe yang buka selepas magrib sampai subuh ini ternyata nggak butuh waktu lama untuk bisa dikenal sama young people jaman now. Rumahku ini pinggir jalan, by the way. Jadi sebenernya agak menguntungkan ada cafe baru di sebelah, jadi maling mau bergerak itu sepertinya agak sulit.
Oke, sebelum #ngobrolasik ini dilanjut, aku mau bilang: Tulisan ini mengandung pandangan subjektif dan pada sudut yang dilihat dari sisi negatif.
Oke, sebelum #ngobrolasik ini dilanjut, aku mau bilang: Tulisan ini mengandung pandangan subjektif dan pada sudut yang dilihat dari sisi negatif.
Baca Juga Oleh Mei Wulandari yang membahas sisi positifnya
Mulanya Main Mobile Legends
Aku nggak paham sama sekali gimana cara memainkan game ini. Teman kantor juga ada yang main sih, tapi aku sendiri nggak tertarik karena mainnya nyerang perang gitu. Sumpah aku nggak paham. Mohon maklum.
Tapi bukan gamenya yang jadi masalah. Orang yang main game ini yang kadang bikin emosi. Masih ada hubungannya dengan cafe tadi. Pada akhirnya cafe itu jadi rame pengunjung. Dan kayanya punya pelanggan tetap.
Selain dibuat nongkrong ngopi-ngopi, wifian, nobar juga sering, sampai main game multiplayer yang sedang populer juga iya. Nggak ada urusan sih mereka mau ngapain aja di cafe. Tapi yang jadi masalah... kenapa main Mobile Legends-nya tuh kudu TERIAK-TERIAK hingga sumpah serapah ikutan keluar dengan gampangnya!
Mereka teriak...
di jam tidur malam orang...
di atas jam 12 hingga jam 4 pagi...
Aku curhat ke temen kantor tentang fenomena main Mobile Legend di cafe sebelah rumah pake teriak ngeganggu oran tidur. Kata temen:
Kami kalo kalo main elegan, Vin. Nggak pake teriak gitu. Kalau yang sampai teriak-teriak itu ndesit. Mungkin anak yang baru main. Lapor aja ke RT.
Beuh... disebut ndesit 😓
Kids Jaman Now
Rasa-rasanya memang ya, aku lihat anak muda jaman sekarang dalam hal etika dan sopan santun tuh nyaris egois dan nggak peduli dengan sekitarnya. Okelah kalau itu adalah wujud ekspresi bermain. Beda cerita kalau mainnya siang. Ini mainnya di jam orang istirahat. Main silakan... tapi jangan teriak dong. Sering kita denger istilah:
Terserah aku, kalau kamu nggak suka ya sudah nggak usah dibaca/dilihat/didengarkan, atau Abaikan aja, urusanku ya jadi masalahku. Nggak ada hubungannya sama kamu kan? Aku nggak minta makan sama kamu.
Well... kalau etikanya teriak di tengah malam hingga subuh menjelang dengan suara lantang serta segala kebun binatang disebut, macam bahasa kotoran juga disebut, hingga sumpah serapah juga nggak absen... apa ya lantas diabaikan?
Urusanmu sih main Mobile Legends, tapi kamu sudah merusak urusan tidurku. Kamu merugikan orang lain. Besok aku kerja. Kamu besok pasti tidur bangkong kan?
Urusanmu sih main Mobile Legends, tapi kamu sudah merusak urusan tidurku. Kamu merugikan orang lain. Besok aku kerja. Kamu besok pasti tidur bangkong kan?
Yang lebih ekstrem adalah jika di dunia maya terlihat indah, up to date, segala kekinian, terus di lingkungan nyata dianya malah kurang ajar atau nggak menghargai sama manusia sungguhan, apa ya itu baik? Manusia loh ya, orang tua atau lebih muda, bukan layar hape yang bisa dijutekin no respon.
Bayangin, misal kita bikin status Facebook, terus ada yang nggak suka, lalu dia komen kontra di status kita. Kita cuma buka notif lalu mikir, "Ya udahlah, biarin. No Baper." Tapi di dunia nyata nggak bisa kaya gitu kan?
Misal ada yang kritik kita secara langsung di depan muka, trus kita responnya ngelengos ditinggal sambil lalu? Dijamin bakal nimbulin masalah baru. Pasti kan ada sikap nyata yang nggak semudah melarikan diri dari dunia sosial media. Minimal, senyum atau ngangguk meski kita nggak perlu ngomong dan keselnya cuma dipendam dalam hati.
Misal ada yang kritik kita secara langsung di depan muka, trus kita responnya ngelengos ditinggal sambil lalu? Dijamin bakal nimbulin masalah baru. Pasti kan ada sikap nyata yang nggak semudah melarikan diri dari dunia sosial media. Minimal, senyum atau ngangguk meski kita nggak perlu ngomong dan keselnya cuma dipendam dalam hati.
Misal di sosial media kita bisa comment-war, sedangkan di dunia nyata biasanya menghindari betul suasana panas sampai berantem. Misal lagi di Facebook di-bully abis-abisan. Tinggal tutup akun melarikan diri, bisa kelar urusan. Kalau di dunia nyata? Mau tutup usia melarikan diri?
See?
Tegur dong!
Balik ke anak gaul main Mobile Legends yang suka teriak tadi. Aku pernah bisa tidur lebih cepat sebelum mereka mulai ritual Mobile Legends di dini hari. Nyenyak nih... eh tau-tau jam 3 aku kaget kebangun. Gara-gara mereka teriak-teriak keras banget, seketika aku nyebut Allahu Akbar!!!
Mereka yang nggak sopan,
yang keganggu yang pengen tobat!
Kalau seandainya ditegur langsung, yakin mereka bakal merasa bersalah? Menghadapi 'anak terlalu gaul' itu bisa-bisa kita yang salah kalau menangapinya pakai emosi juga. Malah khawatir aku yang bakal di-'tandai' sama mereka. Alih-alih, malah menjadi-jadi teriaknya supaya yang kapok aku. Bukan mereka.
Ya gimana?
Atau malah entar juga jadi matiin rejeki cafe itu gara-gara pelanggan tetapnya kapok main ke sana lagi. Rejeki urusan Tuhan sih. Salah satu solusi ya lapor ke RT setempat. Biar yang negur pihak yang berwenang. Ini nih yang aku belum lakuin. Panjang ya urusannya sama manusia sungguhan? Gak segampang tutup akun dan tulis petisi online untuk nyelesain masalah.Rencana pas beberapa hari lalu ke RT, udah niat. Eh kok ndilalah sepi. Mereka nggak main lagi Mobile Legends pake teriak-teriak.
Ya udah, nggak jadi.
Eeeeh, semalem tiba-tiba mereka datang lagi, sob! Aaargh! Esmosih....!!! Rencana ke RT akan segera dilaksanakan! Mana kadang ada dedek ponakan tidur di rumah baru umur 4 bulan. Suka rewel kalau kecapean nggak bisa tidur.
Ini apa memang anak jaman now begini atau gimana, ya? Generasi milenial (generasi Y) dan generasi Z sih, generasi kekinian, generasi yang berpikiran bebas, cerdas, berprestasi, kreatif juga, dan melek teknologi banget. Aku ya masuk di generasi ini dengan sisa-sisa didikan generasi X yang diajarin sopan santun dan peduli sekitar. Tapi apa ya sebebas-bebasnya anak milenial beraktivitas, apa harus sampai merugikan orang lain? Meski slogannya:
Hidupku aja loh, nggak minta makan sama kamu.
Repot kalau sudah ditembak dengan kata-kata gitu. Tumpul, bakal mendal lagi nilai-nilai budi luhur. Halahwismbuh.
Memanusiakan Manusia
Jangankan itu, memanusiakan manusia aja kayanya udah jarang banget dilakukan. Baik kids jaman now maupun people era lawas. Contohnya:
💤 Pas lagi ngumpul temen/sahabat/keluarga inti maupun keluarga besar, bukannya banyakin becanda basa basi, malah sibuk online pake hape. Lawan bicaranya wajah layar. Bukan wajah manusia. Malah sekalian ada yang minta, "Bagi hotspot dong, Bang. Paswordnya apa?"
💤 Judes dan acuh tak acuh saat diajak basa-basi dengan orang yang baru dikenal. Nggak ramah, Seperti, "Dek, hati-hati di sebelah sana jalannya agak kurang rata." kemudian si Adek jawab, "Bodoamat." sekalipun ngomong begitu dalam hati.
💤 Update status menjelek-jelekkan orang lain, nyinyir kehidupan oranglain. Padahal dirinya nggak lebih baik dari yang diomongin. Dirinya nggak produktif. Nggak ada kerjaan. Suka tebar kebencian. Pendek mikirnya. Pokoknya ikut arus kekinian. Kalo nggak ikut share ini, nggak terlihat anak update. Eh taunya yang di-share itu hoax!
💤 Membentak orang yang lebih tua. Ngeremehin ucapan orang tua bahkan terkesan nggak peduli, misal, "Nak, nanti pulangnya jangan malam-malam ya? Kalau bisa makan di rumah pas lapar." lalu si Anak menjawab, "Iya, iya...!" dengan ketus sambil di dalam hati membatin, 'Lebay banget sih! Emangnya aku anak kecil apa? Laper ya tinggal beli. Punya uang gini.'
💤 Apalagi ya?
Okey, tadi ini hanya edisi curhat sih. Nggak ada moral views apa-apa di tulisan ini. Oh ada sih:
💁 Mainlah Mobile Legend yang elegan.
Tulisan ini hanya sebuah contoh fenomena yang ada di era kids jaman now. Meski sejatinya kids jaman now ini nggak selalu buruk. Nanti aku akan ada post khusus membahas Budaya Ngobrol atau Komunikasi Digital (online), masih relevan dengan perilaku kids jaman now.
Kalau teman-teman sendiri,
suka gengges nggak sih dengan tingkah kids jaman now
yang sampai bikin elus dada?
Sumber Gambar: Freepik | Bluestack
